Category Archives: Uncategorized

Menyiapkan Cinta untuk Bulan Penuh Cinta

ramadan mubarak

Bulan ramadhan, bulan penuh cinta. Ya, apalagi kalau bukan cinta. Indah cintaNya terlukiskan dalam hadist riwayat Ahmad dibawah ini:

“Telah datang bulan Ramadhan yang penuh keberkahan. Allah mewajibkan kalian berpuasa padanya, pintu-pintu surga di buka pada bulan itu, pintu-pintu neraka di tutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat malam (lailatul qadr) yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalangi (untuk mendapatkan) kebaikan malam itu maka sungguh dia telah dihalangi (dari keutamaan yang agung).” (HR. Ahmad no. 385)

Subhanallah, dengan begitu banyak keberkahan pada bulan tersebut, merupakan bukti otentik cintaNya kepada setiap makhlukNya. Dan sudah seyogyanya kita sebagai makhluk yang banyak berlumur dosa untuk melakukan persiapan yang dengan apalagi kalau bukan mempersiapkan cinta. Ya, cinta. Cinta yang selalu memahami meski terkadang tak saling bicara. Dia paham. Paham sekali! Bagi kita yang sering kali marah, mungkin momen ini yang paling tepat. Memilih diam dari pada teriak menghabiskan tenaga dan membuat semakin lapar.

Bagi mereka yang ingin berbagi, momen ini tentu sayang untuk terlewatkan begitu saja. Pun begitu bagi perempuan yang belum mengenakan hijab karena takut dibilang jelek atau bahkan dilecehkan. Momen ini sungguh sangat tepat untuk memulai belajar mengenakannya. Percayalah, mereka pasti akan mengerti.

Marhaban Yaa Ramadhan,
Jika engkau berdoa kepada Allah agar bertemu dengan bulan Ramadhan maka janganlah lupa untuk berdoa pula kepada Allah agar Allah memberkahimu di bulan Ramadhan ini. Bukanlah perkara terpenting pertemuan dengan bulan Ramadhan akan tetapi yg utama adalah mengisi bulan tersebut dgn keberkahan. Berkah yang terus meningkat seiring dengan kualitas ibadah yang terus meningkat .

Nah, Bagaimana cara meraih kualitas tersebut?

Salah satunya adalah tetapkan tujuan dan buat RESOLUSI Ramadhanmu sedetail mungkin. Rata-rata gagalnya eksekusi suatu perencanaan itu disebabkan perencanaan yang dibuat terlalu umum, sehingga sering menimbulkan multi tafsir. So, jangan tunggu sampai ramadhan kita berlalu dengan biasa-biasa saja, mari buat resolusi kita serealistis mungkin.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi menunjukkan resolusi yang sudah saya siapkan untuk menyambut bulan penuh cinta ini. Sesungguhnya postingan kali ini bukan bertujuan untuk riya’ atau yang lainnya. Namun, Resolusi ini semata-mata dibuat sebagai media pengingat dan muhasabah bagi saya khususnya. Serta wujud bentuk rasa cinta saya terhadap Allah. Sebagaimana tertera dalam Q.S Al baqarah di bawah ini:

وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
“Dan orang-orang beriman itu amat sangat cinta kepada allah..” (Q.S. Al baqarah : 165)

Berbeda dengan ramadhan tahun lalu, tema Ramadhan saya tahun ini adalah “saatnya berkumpul dengan keluarga”.Kenapa? karena ramadhan tahun ini alhamdulilah saya bisa diberi kesempatan untuk menghabiskan satu bulan penuh bersama keluarga. Untuk itu, resolusi yang ada sengaja dibuat agak berbeda guna memaksimalkan momen bulan yang penuh berkah ini.

Beberapa resolusi itu diantaranya:
1. Puasa satu bulan penuh.
Puasa full satu bulan penuh mungkin mudah bagi kita. Namun, yang paling sulit adalah mendapatkan pahala full puasa tersebut. Nah, yang ingin saya tekankan disini adalah bagaimana saya tidak hanya terpenuh target puasa full saja tetapi bagaimana bisa pahala full juga.

Image

2. Sholat Fardhu berjama’ah dan tepat waktu
Setelah puasa, amalan fardhu tentunya harus juga menjadi prioritas utama, terutama di bulan ramadhan ini. kenapa harus berjamaah? alasannya jelas, karena pahalanya 27 lipat dibandingkan kita sholat sendirian. Itupun di bulan-bulan biasa.  kalau dibulan ramadhan bisa lebih dari itu.

Dan harus tepat waktu juga. Akan sangat percuma kalau kita sholat shubuh misalnya di saat matahari sudah terbit. Imam al Ghazali menyebut bahwa sesuatu yang paling mudah di dunia ini adalah meninggalkan sholat tepat waktu. Itulah mengapa selain berjama’ah, sholat tepat waktu juga harus jadi fokus utama.

Image

3. Amalah sholat Sunah.
Amalan ini macam-macam bentuknya. Ada sunah rawatib yang mengiringi sholat fardhu, sholat dhuha, sholat terawih dan sholat tahajud. Untuk ramadhan tahun ini fokus saya adalah keempat sunah tersebut. Perlu diingat, amalan sunah di bulan Ramadhan pahalanya seperti sholat fardu lho. So, Kapan lagi kita punya kesempatan untuk menutup sholat fardhu yang dulu sering bolong dengan amalan sholat sunah di bulan penuh berkah ini?

Image

4. Qatam Al-quran minimal satu kali
Kenapa ada angka minimal? Itu merupakan konsekuensi dari libur panjang yang dimiliki. Seharusnya estimasi saya lebih dari satu kali. Nah, buat temen-temn yang ingin mengatur manajemen waktu untuk mengkhatamkan lebih dari satu kali, berikut tips yang diambil dari Fans Page Ikhwah Gaul:

Image

5. Menghafal satu JuZ Al qur’an
Menghafal satu juz alquran memang bukan perkara mudah. Apalagi dilakukan dalam waktu satu bulan. Namun, itu bukan merupakan alasan. Ramadhan kali ini saya bertekat untuk menyelesaikan hafalan juz ke-30 saya yang masih tersisa beberapa surat ditambah beberapa surah di juz yang lain. Semoga bisa tercapai. Aamiin.

Image

6. I’tikaf di masjid
Sepuluh hari terakhir merupakan hari-hari penentuan. Hari-hari dimana kosistensi ibadah kita diuji. Mungkin itu juga alasan mengapa malam Lailatul Qadr hanya muncul pada 10 hari terakhir Ramadhan.
Untuk tujuan itu, guna meraih malam kemuliaan yang lebih utama dari 1000 bulan tersebut, saya berencana melakukan i’tikaf di masjid di malam-malam ganjil. Semoga dengan ikhtiar i’tikaf ini Ramadhan tahun ini raya bisa meraih malam kemuliaan tersebut.

Image

7. Bersedekah dan bersilahturahmi
Selanjutnya, bersedekah dan silahturahmi. Sedekah tidak harus berbentuk materi sebetulnya. Bisa berupa tenaga ataupun sumbangsih pikiran. bahkan senyum tulus terhadap sesamapun juga terhitung sebagai sedekah. Dengan begitu mudahnya kita bersedekah tentunya alokasi untuk sedekah baik materi maupun tenaga sudah saya dipersiapkan.
Dan tentunya silahturahmi terhadap keluarga dan kawan tidak boleh dilupakan. Momen silahturahmi ini bisa berupa buka bersama atau sekedar mengajak untuk sholat berjamaah bersama di masjid.

Image

         Itulah resolusi saya untuk Ramadhan tahun ini. Semoga ketika Ramadhan berakhir semua resolusi sudah 100 % tercapai.

Sebagai penutup, yuk kita baca bersama:

“qul in kuntum tuhibbunallaha fattabiuni yuhbibkumullah wayagfirlakum zunubakum wallahu ghafururahim.”

Artinya : Katakanlah “jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.

Terakhir Semoga Ramadhan tahun ini penuh dengan Cinta dan Berkah.
Nah, ini resolusiku, Mana resolusimu?

Tuhanlah yang Menentukan

         Kini diusianya yang mulai menginjak angka 63, hanya satu impiannya yang ingin terpenuhi. Pergi ke Mekah dan melengkapi rukun islam yang ke-5.

         Memang, uang receh hasil dagang keliling di kantongnya tak akan pernah cukup menjangkau biaya haji yang selangit. Namun, ia yakin berhaji bukan masalah uang semata. Itu murni panggilan suci dariNya.

         “bukankah manusia hanya berusaha dan Tuhanlah yang menentukan?” yakinnya dalam hati.

Image

 

Image

Unstoppable Dream

Image

         Dek, kamu cita-cita ingin jadi apa?” tanya seorang kakak terhadap kedua keponakannya. “aku ingin jadi polisi kak” kata si ponakan, “kalau aku ingin jadi guru kak” sahut si ponakan yang lain.

Cuplikan obrolan singkat diatas mungkin sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Nah, bukan obrolannya yang ingin saya bahas disini. Namun, respon jawaban dari tiap anak yang akan menjadi fokus utama. Menarik sekali, kalau kita mencoba memperhatikan lebih seksama jawaban dari kedua anak diatas, maka akan terbentuk suatu hipotesis yang membutuhkan pembuktian lebih lanjut. Suatu hipotesis yang menunjukkan bahwa spontanitas jawaban yang dikeluarkan si anak jika ditanya mengenai cita-cita maka sebagian besar mengacu pada profesi-profesi yang umum yang sering mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Jarang sekali kita mendapatkan jawaban dari seorang anak yang ingin menjadi CEO perusahaan multinasional, ataupun teknisi di perusahaan penerbangan kelas dunia sekalipun.

Disisi lain ketika mereka sudah beranjak dewasa, justru malah banyak yang berkarir menjadi seseorang yang mungkin jauh dari yang mereka impikan sewaktu kecil. Bukannya mereka tidak menyukai pekerjaannya, namun terkadang passion yang muncul justru timbul ketika mereka sudah beranjak dewasa.

Bagaimana dengan kehidupan saya sendiri? Pun begitu dengan saya sendiri, ternyata setelah saya beranjak dewasa banyak sekali profesi-profesi yang menarik untuk dilakukan. Selain itu pertimbangan faktor X seperti passion, kemampuan, dll juga ikut berpengaruh dalam perkembangan impian saya.

Semenjak saya kecil, pengaruh dibesarkan dari keluarga yang sangat sederhana membuat saya menjadi pribadi yang oportunis. Tidak muluk-muluk lah kalau kata orang jawa bilang. Namun, seperti anak diusia saya pada umumnya, pada saat ditanya mengenai cita-cita saya pasti menjawab ingin menjadi guru. Jawaban yang sangat umum. Jawaban yang memang terprogrram akibat banyaknya intensitas pertemuan dengan guru di kehidupan sehari-hari. Sehingga menganggap guru sebagai profesi yang punya tugas sangat mulia, punya peluang keja yang besar dan hidupnya lebih cenderung tersturktur.

Seiring dengan berjalannya waktu. Tepatnya ketika saya sudah mulai beranjak ke masa SMA, pikiran itu mulai berangsur-angsur berubah. Didorong akibat kondisi ekonomi yang menghimbit ditambah sikap oportunis yang sudah tumbuh sedari kecil, membuat pikiran itu mulai menemukan hal yang lebih rasional dari hanya sekedar guru. Tidak memungkinkan memang untuk menjadi guru pada saat itu karena biaya pendidikan yang cukup tinggi. Kemudian setelah mencari informasi baik di dunia nyata maupun maya, ternyata banyak sekali profesi yang bahkan memberikan biaya gratis untuk melanjutkan kuliah plus jaminan kerja yang bermutu. Benar sekali, sekolah kedinasan adalah salah satunya.

Sejak waktu itulah pikiran dan fokus saya sudah mulai berubah. Yang tadinya ngebet ingin jadi guru (karena sempitnya pemikiran), kemudian beralih ingin menjadi “Punggawa Keuangan Negara” di pemerintahan yang ternyata tidak kalah mulianya dengan guru.

Akan tetapi, perjuangan untuk mendapatkannya sangatlah tidak mudah. Sekolah kedinasan yang dituju memang menjadi primadona bagi setiap lulusan SMA yang ada. Waktu itu tahun 2009, ketika pembukaan mahasiswa baru jumlah yang mendaftar membludak. Lebih dari 88 ribu orang mendaftar dan hanya 2000an siswa saja yang terpilih. Sebuah presentase keberhasilan kelulusan yang sangat kecil. Namun, berkat kegigihan dan perjuangan yang pantang menyerah akhirnya saya bisa menjadi bagian 2000 siswa dan akhirnya tahun 2012 kemarin resmi diwisuda untuk siap menjadi bagian dari punggawa keuangan negara.

Image

         Prinsip “going extra miles” dalam setiap usaha selalu saya tunjukkan. Ya, melebihkan usaha diatas yang lain. Dan ternyata prinsip tersebut tokcer menembus ketatnya persaingan.

Potongan kisah saya diatas, menunjukkan bahwa sebenarnya impian itu dinamis. Mereka dapat terus-menerus berkembang seiring dengan pengaruh situasi dan lingkungan sekitar. Impian pertama saya menjadi gurupun akhirnya berubah menjadi seorang punggawa keuangan negara. Lusa mungkin saja impian saya bisa berubah. Namun, impian menjadi seorang guru sewaktu kecil tidak lantas saya kubur dalam-dalam. Benar kata sebuah pepatah, “banyak jalan menuju roma”. Terakhir saya mengetahui bahwa masih ada jalan untuk menjadi seorang guru. Dosen lebih tepatnya. Dengan mencari akta mengajar mungkin jalan menjadi seorang guru masih terbuka lebar bagi saya. Dan untuk kesekian kali saya akan kembali memperjuangkannya.

Sebenarnya, bukan tidak penting jika kita mulai bermimpi sejak kecil. Walau kenyataannya hal itu akan selalu berubah-ubah. Yang terpenting adalah bagaimana usaha kita dalam mencapainya. bermimpi itu mirip dengan main bola, terkadang kita harus banyak-banyak berlatih untuk bisa menang dalam pertandingan sesungguhnya. Begitupula mimpi, disela-sela mimpi besar tambahkanlah mimpi-mimpi kecil didalamnya, karena kesuksesan mimpi-mimpi kecil dan usaha pencapaiannya akan mendorong kita lebih dekat ke impian yang lebih besar.

“Diikutsertakan dalam Giveaway Tuppy, Buku dan Bipang di www.argalitha.blogspot.com.”

Ummi, Ana Uhibbuki Fillah

Image

        “Wahai Rasulullah, sekarang engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Seru Umar Bin Khattab RA. terhadap Rasulullah. Padahal, beberapa detik yang lalu Umar berkata bahwa ia mencintai rasulullah lebih dari segala sesuatu kecuali dirinya sendiri. Sebuah pernyataan yang sangat cepat untuk dikoreksi bahkan oleh manusia sekaliber Umar sendiri. Padahal kita yakin Umar jelas bukanlah seorang pembohong.

Dari potongan kisah tersebut ada sesuatu yang dapat kita petik sebagai suatu pelajaran. Umar memiliki pemahaman untuk menempatkan ‘cinta’ sebagai kata kerja, bukan kata benda. Efeknya? Beliau mampu menempatkan cinta sesuai tempat dan porsinya. Begitulah yang dikemukakan oleh Salim A. Fillah dalam bukunya yang berjudul “Jalan Cinta Para Pejuang.” Sebuah alasan yang sangat logis mengapa beliau dengan begitu mudahnya mengubah pernyataan di atas. Pun sebenarnya juga begitu yang harus kita miliki dan lakukan. Dengan keyakinan yang kokoh, jalan cinta kitapun dapat menyamainya.

Menempatkan cinta sebagai kata kerja supaya ketidakadaan cinta bukan menjadi suatu alasan untuk kita tidak mencintai keluarga, teman, atau bahkan saudara yang tidak memiliki hubungan darah sekalipun. Karena dengan prinsip itu cinta bak tanaman yang langsung tumbuh dengan sekejab mata bahkan tanpa menyemai.

Prinsip yang sama yang selalu saya pegang dalam mengarungi bahtera kehidupan yang penuh godaan dan cobaan ini. Menarik, karena dari sekian milyar definisi cinta yang dikemuakan oleh ahli cinta sekalipun hanya milik Umarlah yang cukup menyita perhatian saya. Sebuah prinsip yang menurup hemat saya merupakan pondasi yang kuat tentang bagaimana kita meletakkan cinta. Termasuk dalam proses menyemai cinta itu sendiri.

Berbicara mengenai bagaimana menyemai cinta, tiba-tiba ada sekelebat memori yang ada dikepala mencuat meminta untuk diceritakan. Pengalaman manis asam asin selepas lulus SMP dulu sampai sehabis wisuda sekarang. Walaupun bukan termasuk anak yang dilahirkan di keluarga broken home, sejak lulus SMP sampai lulus kuliah sekarang saya sudah terbiasa terpisah dari kedua orang tua. Sebuah kondisi yang tidaklah mudah bagi pemuda seumuran saya waktu itu. Ditengah teman sebaya yang harmonis dalam kebersamaan dengan keluarganya, saya harus terpisah dengan orang tua untuk melanjutkan study ke luar kota. Desakan ekonomi yang menghimpit waktu itu memaksa saya untuk memenuhi tawaran saudara untuk bersekolah bersamanya.

Dengan kondisi terpisah dengan keluarga, otomatis memangkas habis intensitas komunikasi dengan keluarga terutama dengan ummi. Apalagi pada seumuran itu saya merasa masih membutuhkan berton-ton kasih sayang dan belum cukup umur untuk mandiri dan hidup berpisah dengan ummi. Kondisi ekonomi yang sulit membuat komunikasi lewat telefon kabelpun juga sulit dilakukan. Alhasil, Intensitas pertemuan hanya bisa dilakukan ketika liburan semester tiba, dan itupun hanya setiap enam bulan sekali. Sebuah kondisi yang tidaklah mudah.

“Bukan ibu namanya jika tidak dirindukan setiap anaknya.” Sebuah pernyataan yang cocok untuk para ibu yang tulus mencintai anak-anaknya. Begitupula dengan ummi saya. Waktu dua minggu dirumah setiap setengah tahun sampai hampir lebih dari tujuh tahun belakang, membuat kebersamaan yang ada tidak pernah kami sia-siakan. Kami, terutama dengan ummi, selalu menghabiskan waktu bersama. Beliau selalu memberikan kasih sayang yang tulus. Kasih sayang yang selama di daerah perantauan jarang saya terima.

Dari sekian banyak momen berharga saya dengan ummi, saya selalu tidak pernah melewatkan bagian ketika ummi memasakkan masakan favorit anaknya ini. Mungkin tidak hanya saya, setiap anak yang ingin pulang kerumah selalu merindukan, salah satunya, masakan dari umminya. Begitupun saya. Terlahir sebagai ibu rumah tangga dengan bakat memasak yang luar biasa, membuat ummi selalu membuatkan masakan-masakan istimewa setiap saya pulang ke rumah. Mungkin beliau lebih berbakat dari juara master chef sekalipun.

Diantara masakan kesukaanku, rica-rica ayam dan ikan asin saus tomat yang selalu menjadi primadona setiap kali saya pulang kerumah. Makanan yang menurut orang lain sederhana, namun bagi keluarga kami itu merupakan sesuatu yang istimewa karena tidak selalu dimasak setiap hari. Dan mungkin hanya dimasak sewaktu saya pulang ke rumah.

Walaupun hanya lewat momen-momen kecil seperti lewat masakan diatas, justru membuat cinta saya kepada ummi semakin tumbuh subur. Ditambah suasana keluarga yang begitu hangat membuat saya terlen kalau liburan juga pasti ada akhirnya. Dan pada akhirnya memaksa untuk kembali ke perantauan. Momen-momen itu merupakan bagian dari sebuah tindakan kecil yang menurut saya sangat efektif. Sebuah momen untuk menyemai cinta kembali dan menumbuhsuburkan cinta yang sudah ada. Ditambah prinsip-prinsip yang telah ditanamkan oleh keluarga yang begitu mendalam lewat didikan agama membuat cinta di dalam dada ini terus tumbuh subur.

Begitu banyak momen-momen yang kami lakukan sewaktu liburan tiba. Walaupun kami bukan termasuk orang kaya yang selalu menghabiskan untuk liburan jalan-jalan ke suatu tempat. Namun, lewat bercengkrama bersama keluarga di ruang keluarga saat hujan turunpun sudah begitu luar biasa efeknya mengobati kerinduan itu. Apalagi jika selalu diberi kesempatan untuk selalu dekat dengan ummi.

Pun kalau waktu itu tiba, Cinta ini akan dan selalu tumbuh subur walau harus terpisah jarak dan waktu. Akan dan tetap selalu subur walau desakan masalah dan ekonomi selalu menghimpit raga ini. Dalam setiap kesempatan ummi selalu mengatakan doa untuk anaknya akan dan selalu mengalir dengan tulus. Kasih sayang dan doa yang pada akhirnya membuat saya meraih cita-cita pertamaku. Lulus dari perguruan tinggi bonafit di Jakarta

Doa yang samapun selalu terpancar tulus untuk ummi dari anaknya ini. Kata-kata yang selalu terucap dalam setiap rintihan doaku, “Ummi, ana uhibbuki fillah, semoga beliau selalu dalam lindunganNya. Aamiin.”

happy graduation2

 Tulisan ini diikutsertakan untuk GA dalam rangka launching blog My Give Away Niken Kusumowardhani,

Image

Ramadhan, Semoga Kita Dipertemukan Kembali

       Tepat dua minggu lagi kita akan beralih dari bulan sya’ban ke bulan ramadhan. Bulan yang banyak dinanti oleh semua kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Bulan yang didalamnya terdapat begitu banyak keistimewaan. Bulan yang sayang untuk dilewatkan meski hanya sekian detik saja untuk tidak melakukan amalan-amalan terpuji.

       Berbeda dengan ramadhan sebelumnya yang harus rela dihabiskan bergelut dengan soal-soal Ujian Tengah Semester di kampus serta berdesak-desakan untuk mudik ke kampung halaman, Ramadhan tahun ini agaknya akan terasa begitu berbeda. Kebetulan tahun lalu saya baru saja dinyatakan lulus dari sekolah kedinasan di daerah Bintaro. Sebuah anugerah yang sungguh luar biasa, Alhamdulilah. Setelah itu Allah Swt. kembali memberikan, entah ini cobaan ataupun berkah, berupa waktu yang begitu luang untuk kami para calon punggawa keuangan negara sembari menunggu pengumuman penempatan ikatan dinas. Dengan kata lain, ramadhan kali ini benar-benar waktu yang sangat tepat bagi saya untuk bisa memaksimalkan momentumnya guna melakukan amalan-alaman yang belum tentu dapat saya lakukan di lain kesempatan.

       Beberapa rencana-rencanapun jauh-jauh hari telah disiapkan, hingga akhirnya mengerucut kedalam beberapa list prioritas untuk segera dieksekusi. Termasuk rencana untuk pergi ke Sragen guna mengikuti Program Pondok Ramadhan disana. Kesempatan yang tentunya tidak datang dua kali. Rasanya akan sangat menyenangkan sekali dapat menghabiskan waktu bersama orang-orang shalih yang mempunyai semangat yang sama dalam menuntut ilmu agama.

       Selain itu persiapan-persiapan lain juga gencar dilakukan di dua bulan sebelumnya yang tidak kalah istimewanya yaitu bulan rajab dan sya’ban. Dengan banyaknya waktu luang yang dimiliki, sengaja di kedua bulan itu ibadah-ibadah sunah sudah mulai ditingkatkan intensitasnya dan dilatih guna menjaga kosistensi ibadah di bulan ramadhan. Yah, konsistensi. Satu hal yang sepertinya simpel namun sangat berperan signifikan dalam eksekusi suatu rencana ataupun kegiatan. Rencana lain yang tidak kalah penting yaitu pengintensifan program yang sedang naik daun yang kebetulan dipopulerkan oleh ust. Yusuf Mansyur yaitu program one day one jus untuk tilawah dan one day one ayat untuk menghafal. Walaupun agaknya sampai sekarangpun pelaksanaan kedua program ini masih compang-camping. Semoga dibulan yang penuh berkah tahun ini Allah Swt berkenan memberikan keteguhan iman untuk terus konsisten dalam melakukannya. Aamiin.

       Jujur saja, sebenarnya postingan kali ini sengaja dibuat bertujuan sebagai media pengingat dan muhasabah bagi penulis agar tidak lalai untuk segera melaksanakan target-target yang sudah direncanakan. Namun beberapa waktu lalu secara tidak sengaja saat sedang asyik surfing di salah satu jejaring sosial, saya menemukan postingan dari kakak tingkat di kampus yang isinya cukup mengoda. Walaupun saya sama sekali belum pernah bertatap muka dengan beliau, tetapi tawaran give away dengan salah satu hadiah berupa buku dari ust. Felix Y. Siauw ini tidak bisa dilewatkan begitu saja. Buku yang sampai sekarang belum sempat terbeli dan hanya bisa dinikmati lewat beberapa kultwit serta postingan di fanspage beliau. Selain bahasa yang digunakan oleh ust. Felix cenderung mudah dicerna dengan kesan gaul, namun esensi dakwah yang ada didalam buku tersebut tetap kental dan cenderung kuat dengan tetap bersandar pada syariat islam tentunya. Buku yang sangat cocok untuk kalangan muda yang sedang mencari jati diri guna terhindar dari pergaulan dan budaya yang semakin kebablasan. Buku yang sangat cocok untuk saya tentunya. 🙂

       Terakhir, Saya selalu berharap bahwa ramadhan tahun ini dapat menjadi pemicu untuk selalu meningkatkan amal dan taqwa kita kepada Allah Swt serta menjadi momentum untuk perbaikan kualitas diri. Ramadhan masih 14 hari lagi, peluang untuk bertemupun masih belum genap 100%. Maka dari itu, Alangkah baiknya agar kita tetap selalu berdoa memohon kepada Allah Swt semoga berkenan untuk mempertemukan kita dengan ramadhan tahun ini dan ramadhan-ramadhan setelahnya. Aamiin Ya rabbal alamin.

 “Tulisan ini disertakan pada Family Online Shop Giveaway”

Image

Kemana Harus Melanjutkan Kuliah??

       Hasil ujian nasional SMA akhirnya keluar. Dibandingkan dengan tahun lalu , tahun ini angka kelulusan tahun ini sedikit mengalami kelulusan sebesar 0,02%, walaupun secara keseluruan angka kelulusan masih tergolong sangat tinggi yaitu 99,48%. Tentunya pengumuman kelulusan ini merupakan uforia sesaat bagi para siswa sebelum mereka melewati tes untuk memilih universitas favorit pilihannya. ataupun jenjang ke dunia pekerjaan yang lebih memilih untuk memulai berkarir.

       Dari situlah muncul pertanyaan yang cukup krusial bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan. “Kemana mereka harus melanjutkan kuliah? jujusan apa yang cocok sesuai dengan bakat dan minat mereka? sayapun dulu bpernah berfikir demikian dan saya yakin, hampir seluruh siswa mempertimbangkan pertannyaan menggaalaukan tersebut matang-matang. 

       Bagi mereka yang mempunyai kantong tebal, mungkin hal tersebut bukanlah masalah. mereka memiliki kebebasan penuh untuk memilih jurusan yang benar-benar diminati dan prospek masa depan yang menjanjikan. Namun, mereka yang memiliki kemampuan finansial yang pas-pasan apalagi kemampuan intelektual yang standar akan sangat berbeda. tentunya mereka yang memiliki masalah demikian dibutuhkan usaha ekstra. akan tetapi, probabilitas mereka untuk masuk dunia perkuliahan dibandingkan mereka yang punya kantong tebal adalah SAMA, selama semangat berusaha dan pantang menyerah terus ada.

       Sebenarnya dewasa ini banyak sekali yang menawarkan beasiswa-beasiswa bagi mereka yang memiliki kemampuan intelektual lebih ataupun yang memiliki kemampuan finalsial dibawah rata-rata. Sebut saja Universitas Paramadia (Jakarta). Universitas swasta di jakarta ini merupakan universitas yang memberikan beasiswa fellowship untuk para siswa yang memiliki kemampuan intelektual diatas rata-rata dan permasalahan di bidang ekonomi. tidak tanggung-tanggung, beasiswa yang diberikan tidak hanya biaya kuliah, bahkan tunjangan-tunjangan yang diberikan sangat cukup untuk hidup di kota sekelas jakarta. Selain itu masih banyak puluhan universitas swasta di penjuru indonesia yang memberikan beasiswa bagi para mahasiswanya.

       Di universitas negeri milik pemerintah sendiri, beasiswa yang diberikan tidak kalah banyak dibanding universitas swasta. Beasiswa yang ada tidak hanya diperuntukan bagi lulusan SMA atau sederajat yang ingin melanjutkan ke bangku kuliah, akan tetapi terdapat beasiswa-beasiwa prestasi bagi mahasiswa yang kuliah di tempat tersebut. contoh beasiswa Bidik Misi, Supersemar, dll. dan menurut hemat saya pemberian beasiswa ini semakin efektif dalam membantu mahasiwa yang mempunyai semangat belajar yang tinggi untuk terus melanjutkan sekolahnya. tidak hanya beasiswa untuk S1, bahkan banyak juga beasiswa S2 maupun S3 yang diberikan. Memang, informasi yang bisa diakses terbatas. Namun disitulah letak perjuangannya. Selain kita dituntuk untuk terus mencari informasi baik di media massa, internet, ataupun media informasi lain. Kita juga dituntut untuk terus berusaha memperbaiki CV agar sesuai dengan syarat pemberi beasiswa. Apalagi dengan era globalisasi seperti sekarang akan semakin mempermudah dalam akses informasi.

       Terakhir, sekolah kedinasan bisa juga dijadikan pertimbangan untuk melanjutkan sekolah. Sebut saja sekolah dinas yang banyak diminati lulusan SMA yaitu STAN. Sekolah kedinasan yang terletak di pinggiran jakarta ini selain memberikan beasiswa berupa penggratisan biaya kuliah, lulusan dari sekolah ini juga diprioritaskan untuk masuk kementerian keuangan. Yap, dengan kata lain STAN dan sekolah kedinasan lain tidak hanya memberikan beasiswa tetapi juga jaminan pekerjaan. Namun, masing-masing sekolah kedinasan memiliki tingkat seleksi yang sangat tinggi. Bahkan, beberapa sekolah kedinasan memberikan syarat tertentu bagi yang ingin memasukinya. Namun, jangan khawatir, selalu ada peluang bagi mereka yang serius mau berusaha.

       Pesan terakhir, tetap cari informasi mengenai sekolah-sekolah yang menurut kalian sesuai. Mau masuk universitas swasta, negeri ataupun sekolah kedinasan semuannya sama saja. Yang terpenting adalah semangat dan usaha kita setelah memasukinya. Terus belajar, mencari dan jangan pernah mudah menyerah. SEMANGAAT!!!

Semoga membantu 🙂

The Evaluation and Friends Judge

Image

The member of THREAT (three A treasury)

Okey, I’m gonna make the evaluation of what i’ve done at the third grade on my beloved-stuggle college. “best planning is the first step of succesful story,” ~anonim. That’s the one of the quote that trigger me to make a list of perfect resolutions at the third grade.

Unfortunetely, i’m not the kind of person who always make a specific planning. At least, It’s hard to write it down to the letter and make it consistently. Hence, i have to think hard to make an effective solutions to achive all the blur resolutions. That’s why some of friends call me like over thinking about some case. I aware about it when unexpected conversation playing UNO together with the girl class mate at Anyer. i’m still confuse why they can read someone personality just making corelation with their type of blood. Really have no idea, zzzz.

Okey, Let’s back to main topic. So, i decided to make some resolutions for my third grade performance. Here they are :

  1. Increase my confidence with achive some achievement at academic and non-academic life.
  2. Making deep relations with all my friends as a solution to be sociable person.

But, How do we evaluate the resolutions? Oke let me explain. At Budget planning class, i know if we wanna make some planning we must make some indicator as a tool to know that all the planning done succesfully or not. So, i made it too. Here they are:

  • In academic achievement i have to keep my GPA at cumlaude mode with 3,70 point at least. (that’s easy ~ just affirmative~)
  • In non-academic achievement, because my problem just in confidence, i just plan to get some competition and more deeply follow the class activity.
  • In my social life, i just wanna follow all the informal activity with all my friend to get closer with them.

Certainly, i wish all my resolution above accomplished. To achive them, I have to make a clear concrete step to realize it. Such as: change my non-effective-personal attitude, enlarge knowledge and science with reading at least 4 book/month, getting closer with my religion with making wajib and sunnah wordship more diligent. And hey, i wanna fix the way to communication with others. I think i’m still have trouble about that. And the important thing is i hafta making suitable action with my resolution.

Wait, Wait. I remember something in somebook somepage somewhere. There are two keys for the succesful person, keep PRACTICE and do it CONSISTENTLY.You’ll find that the other just an ornament that support both of them. In this case, i have to consistent to do the right actions. Anyway, My planning says that in the end of the semester we’ll know wheather this resolutions success or not. Cause we use to making testimoni in the end of the grade. And that testinomi is one of the indicator to prove it. For more detail, let’s look at “my friends judge”:

Image

A Comment to Remember

  • Good boy, silent
  • really dilligent, quiet
  • Good boy, Quite, but studious
  • Silent but Okay, WTP ( i don’t know the abbreviation from WTP)
  • Good boy, friendly, but less mingling with others.
  • be more active yaa boy…
  • Quite, diligent, inteligent, less assertive, a loyal friend, talented leader (Chelsea-KTBFFH)

From approximately 34 students in class, abviously there are still less of my friends who say that i was the quite type of person. Though, my efforts more directing to eliminate that perception. it’s prove that my strategy i employ is still less effective. Even though there are actually X factor that i think is very distrubing that i can mention here. However, with possive action and creative solution that i do consitently, i’m sure i’ll fix the way my communication with other soon.

it’s okey, there are still 7 person who say about that. how about the others? Let’s check it out :

  • Sur…
  • Good boy
  • You’re really either
  • fucking clever and bloody smart
  • Clever and fun for making chit chat
  • Fucking damn clever and dilligent, but bloody porous
  • Nothing, every thing is good
  • Clever, Fastly making connection with the material and definitely a good boy
  • Sometimes less assertive, responsible, calm, Smart and Dilligent
  • Apologize me if i ever make a mistake
  • Good boy, Friendly, Always playing futsal together
  • Cool, Patient, Smart. Like an electric eel sometimes
  • Keep Dilligent man, wish you always Istiqomah looking for knowledge
  • Smart, diligent, responsible, Fucking dilligent reading a book like me, hehe
  • Diligent, never keep the image, hey you’re definitely funny man!
  • Not bad to get along with, good boy, etc
  • Love reading a book, Clever, industrious, pious
  • Smart, but somethimes have dirty mind
  • Keep spirit on Sur!! And keep share your knowledge
  • A Fucking Ducth Meniirr
  • Love with your Ducth Style
  • A strayer ducth man
  • Smart, Fit to be ducth man
  • Good boy, Smart and you left a nice impression with your dutch style to remmember

Even though, it appears there’s unserious element in filling the testimoni, i believe there is a plain comment from my friends. Great thanks for the member of Threat who making corection with give some negative comment. I’m totaly need it. Wish i always istiqomah to fix myself to be the better one. For the one who give possitive comment to me, i’m really appreciate it. I wish all the possitive comment can’t make cocky or duck forgeting the sea. Hopefully, this testimoni can be a whip for constanly improve myself in order to achieve success and glory in this world and hereafter, Amiin….

Anyway, If the testimony is part of indicator on making relations with friends, even though it’s not represent the whole of my activity, at least i have some legal document to prove that i always show my best. In this pasrt, i’ll show you the indicator for my first resolution in academic. Here they are:

Image

Here, the GPA result in third grade at State Accounting College a.k.a STAN

Image

I call them “the dream team”, ’cause we’d got best performance

ImageAppreciation from class

Last but not least, i remember a wishword ” To achieve great sucess, we have to appreciate every single success (even little) we’d achieved” -Anonim. That’s similar with what i’d done in this great third grade. I always learn from all my mistake and successful story even it’s from the others. Great thanks to ALLAH that always give me great friends. I learn more from them. I know all my resolution isn’t reached 100%. However, I believe that someday if i always give appreciate for every small success i’d got and never stop to learning from everything, it’s not impossible that it will be a tremendous success.
Keep Spirit for this day and the day after. And You’ll see the rainbow over there.
Cheeerrr!!! 😀

Don’t they look equal?

Image

Here are some common points between a Hijabi Muslimah and a queen :

  • both are dressed modestly

a queen dresses modestly because it’s obligation for her to do so 
a Hijabi Muslimah dresses modestly because she is obeying her Lord

  •  both have high status

a queen’s status is raised the moment she inherits her title and crown 
a Hijabi Muslimah’s status is raised the moment she puts her true crown (Hijab) to please her Lord

  •  both should not shake hands with everyone

there are only certain people who can shake hands with Queen 
a Hijabi Muslimah don’t shake hands with strange men (non mahram)

  •  both are respected

they bow down in the presence of a queen 
True Muslim men bow their heads forward and lower their gaze on the presence of Muslimah

  •  Both are proud

a queen is proud with her bloodline 
a Hijabi is proud to be a Muslimah

  •  Both are important

A queen is important in creatures eyes 
A Hijabi Muslimah, as an obedient servant of Allah, is important in her Creator’s Eyes

#Always respect for all muslimah in the world

First Night at Camp 9 Marvelous (PARE)

Do you believe in gost? Have you ever meet them before? As a muslim, i believe that they’re exist. But, i never meet them before, just hearing a ‘bullshit’ story from friends, television and other media. Talking about gost, So, what’s the relationship betwen my first night and gost? 

Okey, the story began when me and my friend name’s Angga enter Camp 9 Marvelous. My first impression with this camp is such a crowd-dirt-annoying camp. You’ll believe what i’m saying if you see this picture. Here it is.

Image a                                            my beloved Camp 9 Marvelous

This camp have 4 rooms and 1 big room for enjoying the television and sharing with the other member. And do you belive that this camp have more than 20 member? yeah, just at camp 9 Marvelous it happen. Unfortunately, this camp just have one bathroom. Imagine with more than 20 member in camp with just one bathroom. How hectic this camp in the morning T.T. But, at least this camp suitable for boys life.

After exploring all the fasilities and room at the camp, as usual i made interaction with the member of this camp. Yeah, as a new comer i had to addapt faster with all the boys caracter. ecspecially with the name. I don’t know why i’m difficult to remember this. Name. Need more than two week to match the name with their face. Especially for the one who have less interaction.

Addaptation going fastly, beside they’re easy going and of course all this member is a man. And of course all the man always loves football. That’s why at the first impression i used my favorite jersey (CHELSEA) to show off that i’m football lover too, hehe. And Yeah, it’s work. i direcly found new friends with the same interested in the Blues and defenitely made me get “new enemy” too that hate my favorite team so damn. Haha. As always.

After that, someone asked me to write down all the identity to the letter at the wall. inculde my social media too (facebook, twitter, etc.). I think that’s just a usual response for a new comer to know deeply each other. but, unfortunately that’s beginning of the “bad plan” from the old member to the new comer begun.

I felt so tired after 8 hours travel from Solo-Pare, so i decided to lay my body down in a room. But, i don’t know why my friends always wake me up when i’m trying to sleep. Yes, actually i knew that in the middle of night, there’s a Super Big match between Chelsea vs Manchaster United. So, i think that’s a perfect moment to get close interaction with the old member at this camp. Hence, i woke up to wait it and start made a chit chat about everything a.k.a going north south with them.

To fill the leasure time, One of the old member name’s Bening ask all the member to play Peter Answers. Do you know about Peter Answer? firstly, i don’t know everything about it. But, after that night i know deeply all about it. Actually, that’s like a online aplication that’s summon all the gost around you to answer all the question you ask. You’re exacly curious about that, isn’t it ? Please visit http://www.peteranswers.com (find it’s that true or just a HOAX)

The match Chelsea vs MU began, and the game about Peter Answer began too. At the Half time Chelsea defeat 1-2 from Manchanter United. How about the Peter Answer? so far, They can answer all the question corectly. Okey, still normal and i’m still not interested in it.
At the second round, Chelsea more aggresive to cover the defisit score. And yeah finally the blues score again. 2-2 for Chelsea. It’s made me more interested to watch it. But, there’s some thing weird behind me. Some friends began gather and start busy with that aplication than interesting with the SUPER DUPER BIG MATCH Chelsea vs MU. So, WTF (where is the funny?). I grumble sofly, “what the hell are they doing until all the view change to this aplication?”. So, i tried to know it depply. Okey, i had been trying to give some simple question. It can answer corecly. “Ah, still normal,” i grumble again. But, when my friend give a personal question about my self. it can answer too.Wow, How could it be?

Finally, it’s became not real when there’s a friend angry with it. It made the gost uncontrol. The gost began to make a real interaction with all the member. Firstly, they tried to hit the wall. Boomm! Boomm! Boomm!. I remember it’s more than three times. It made the situation become bloody funkin’ damn hectic. All the member tried to make it clear with ask apolozise with him. But, they refuse it. One of them tried to write down her name at the wall behind the TV. and gotcha, She’s Shinta. I know from handwriting at the wall. such a blood writing there. So scary.

“Okey, the first thing that we must do to face this condition is keep thinking,”a friend shouted to all the member. Yaah, that’s true if you won’t possess with one of them. Suddenly, something bad appear. They tried to show themself with broke the door and control the lamp. All the room became dark ’cause they asked us to turn off the lamp. Now, The room totally dark. Just the moon light coming into the room and show all the member fearness.

DOOOMMMM, suddenly one of my friend fall down. I guess he just unconcious. But, nooo. He’s possessed by one of them. Oh my goodness, he start crying and control all the situation. The room more scary with just the moon light. The clock pointed at 01.15. The drama like unstopable until the down. A possessed man try to ask all the member to give something, such as comb, water, ciggarete. Finally, Mr. Diat the one who have highly spiritual knowledge (i think) little bit success to control the invisible member emotion. From the short conversation we know that she lived here more about 50 year and died because hanged himself. She promise to leave us but with one condition. and the condition is ”WE MUST SACRIFICE ONE OF US TO HIM.” I’m tottaly shocked hear that statement. Imagine, Just one day in Pare and i must saw my friend’s dead. Oh my goodness, what the hell kind this place it is.

SHINTA began to choose one of us. i don’t know why she appear me and point at me. “YOU MUST FOLLOW ME” she said. i’m bloody shocked with this condition. my brain can’t run normaly. With the quick response, i push my friend to sacrificed and i hide behind him. That’s just normal response. Actually i’m not kind of person like that, haha. She changed her mind and start to choose again. I don’t knew why the gost can’t see at the dark. “what the kind of gost is this?,” and absolutely i can’t find the answer, even i ask my friends many times. Yeah, we totatly can’t think clearly at hectic moment, we usually just follow a general action. In this case, we just follow what the old member doing.

Almost 02.00 a.m., there’s no mark for the ending of this ‘party’. Even, the condition gonna worse when one by one of my friends start posssessed, cause they try to call the other invisible member around the camp. It’s become more powerfull when animal like tiger and pig join at the ‘party’. They tried to possess the other member too.

The night become more cold and cold with my psikologist almost down. I even have to run from one room to the another just to avoid a possessed man who want to choose a people to sacrified.

When i think that there is no solution about this problem and feel down sharply. I saw that all the member can’t stand to hold the laugh hearing pig from one of his friends. GROOK!! GROOKK!! GROOKK!! they started loud of laugh. Suddenly, someone turn on the lamp and they suprice me and Angga.

“WELCOME TO THE CAMP 9,” all the old member together said with laugh.

WELCOME TO THE CAMP 9,” the other shouted with still confuse that it was over.

Did you know my expression? I even need more minutes to reliaze that is just a surprice for the new comer. But, there’re still something weird. how about the sound from the wall? the name behind the TV? The lamp that always dead and life when we turn off it?
“Yeah, it’s just perfect scenario from us”, someone explain. “We devide some job to give a suprice you. there’s someone in outside who always hit the wall to make you all believe that they’re exist. and even we start to write down “SHINTA” behind the television as a name of the gost. But, for the lamp, we dont know exacly, it’s just comes naturally.” the leader explain with the satisfied expression in their face. In the different moment, i join to bully the new comer too. And i totaly love the fearness expression from my friend’s face, haha.

Oh my goodness, i knew that this night is a great beginning to start love this camp, the member and absolutely Pare itself. Totally miss all the member and the camp. wish i can go back there sometimes, meet new friend and absouletely START TO BULLYING AGAIN!!! haha.

Image

                              Togetherness with all the member of camp 9 Marvelous

 

Journey to Kampung Inggris ‘Pare’

ImageImage
October 10th, 2012. That’s the one of great moment happened in my life. Yeah, in that day i found that all the effort i’ve done review surrounding my head and mixed with my dream 10 years ago. In simple sentence, my dream came true to be the one of graduater student from State Accounting Colledge a.k.a. STAN with cumlaude GPA. But, i don’t want to talk about that, perhaps later i’ll show you how worderful moment it is. In this opportunity, i’ll tell you about the great-story-moment after graduation, at least according to me, hehe. 

Okey, let’s get started!!

As a new graduater from STAN, i had many leasure time ’till ministry of finance give us a job. Such as tiring waiting like the graduater before that hafta wait more than 6 mouths. And now, I don’t know exactly how long i hafta wait. May be 3 mouth, a half of year, ah always make me dizzy if hafta thinking about that. okey, let’s continue my story after graduation. The idea come from the unintention conversation with one of my friend.

Before graduation held, i got little conversation with my friend in cafe a.k.a warteg. Yeah, it’s absolutely about the future planning after left this colledge. ‘Cause i had no idea about that, he suggested me to go kampung Inggris in Pare. with spontanious Respon, I replied, “What the hell is that? is it located in Indonesia?,’ and he replied with smile, “can opener can open a can.”And ever read a quate that ‘sometimes a great story comes from little conversation.’ and I guess this’s one of them.

As a beginer boy ’bout that information, i looked for futher information about that location first and start to googling. On the other hand, i definitely looked for friends too with same interest, haha. i think at least there was close friends if there’s something wrong happen such as lost in stranger place. Finally, i found a friend and he aggred to join me go to PARIS (some people usualy mention that place with it). His name’s Angga. One of close friend at Threat STAN. As time goes by, we registered and surely went to there with short preparation and definitely high motivation.

Perhaps, some reader have a question about what course we wanna take. Okey, i’ii explain, i took some course there, first i took MARVELOUS Stage one, and the ELLA for speaking, and the last Public Speaking from Daffodile. But, i didn’t give information about three course that i ever took ’cause i don’t focus on it , perhaps i’ll explain them later.

Actually, i’m confuse to write down all the memory in Pare, ’cause there are so many unforgetable memory and wonderful experience there. But, it’s okey if this story can’t cover all the memory, at least i can give a little part inspiring story that can motivated you all to do possitive action. And of course triger you all to go to Pare absolutely. 🙂

When came Pare at the first time, october 26th 04.30 pm,

At the first time my leg step Pare land, i felt that there’s some strange about this village. Something diffirent with another village. I just wish this village can change my life to be better, hopefully. When the sun almost set in west, i found that marvelous office already closed. So, we together ask to the native people there and fortunetelly she bring us to the one of marvelous camp. Oh ya, i went there still with Angga. The one of my classmate friend who confused about how spent his leasure time, definitely like me, haha. We walked together with the native people as a guide went to one of marvelous’s camp.

At Marvelous Camp,

From far away i looked that a bunch of people enjoying the twilight at porch. I saw a big big annoncement at right of the door, ” Camp 9, English Area 24/7.” And Surely the other announcement write down in english too, like “Keep clean, Fucker”. Little bit rude i think, haha. but it’s okey still tolerable. First time i got interaction with the leader of the camp, i found something strange with myself and my friend. I CANT SPEAK ENGLISH AT ALL EVEN THERE ARE SO MANY QUESTION AND WORD IN MY HEAD TO TALK ABOUT. i knew about all my new friends talk about, but if wanna try to gave some response and asked a question about something, i found it very hard in my mouth. My mouth felt like knock if i wanna try it. In the different day, one of my friend tell me that it’s just a CULTURE SHOCK. it’ll disapear along with the habit adaptation. Oh iya, you can googling it if you wanna find the meaning of Culture Shock. Ok. As time goes by, with high motivation dan passion to be master in English, finnaly i found it’s not as difficult as i think. Just need try it every day and try to use to with the habit, surely you’ll become smarter and smarter in English.

Yeah, that’s my story about my backgroud why i came to Pare and my first impresion too about that village. Actually there’re still bunch of story that i would like to tell. About suprise at the first night at the camp, about my course at marvelous, about worderful tourism place in Pare, and yeah about my super duper powerful public speaking class at daffodile, haha. I’ll explain all it above later in different post, perhaps. Okey, that’s my story. Hope you all enjoy all my writing. So, what about yours? Do you interested to going to Pare? I’m sure you never dispointed go there 😀